Pengamat kontra terorisme, harits abu ulya menegaskan pemblokiran beberapa web media islam oleh departemen komunikasi dan juga data (kemenkominfo) melanggar hak asasi manusia (ham).
" harusnya pemerintah belajar dari kasus - kasus sebelumnya. pemblokiran media itu kontraproduktif terhadap hak masyarakat negeri buat berkomentar ataupun mengantarkan gagasan, " katanya dikala dihubungi voa - islam. com, jakarta, senin (2/1/2017).
terlebih, lanjut harits, rezim hari ini mengaku mengadopsi demokrasi. sepatutnya secara tidak berubah - ubah membagikan ruang terbuka tumbuhnya kontrol sipil lewat bermacam saluran media yang terdapat.
" cuma rezim fasis yang alergi dengan kritik. bila wajib memblokir hingga warga butuh uraian yang terukur obyektif dan juga dapat dipertanggungjawabkan secara komprehensif, " tegas harits, direktur community islamic ideological analyst (ciia) itu.
untuk harits, rezim dikala ini silahkan aja keluarkan blue print - nya terpaut model media yang dikehendaki berkembang. setelah itu supaya golongan terpaut yang hendak menghitung dan juga menakar secara obyektif.
" lalu, bila menciptakan standart ataupun parameternya. hingga rezim dapat aja menyaring ataupun melaksanakan aksi yang relevan, " ucapnya.
sedangkan, kata harits, pemblokiran dikala ini kesannya politis dengan argumentasi yang prematur.
" pemblokiran, malah menampilkan kekalahan intelektual rezim dalam mengalami media alternatif yang kritis dan juga sanggup membagikan penyeimbang terhadap media mainstream yang terdapat, " pungkasnya. [beritaislam24h. net / vic]
(sumber: http:// www. beritaislam24h. net/2017/01/ciia-pemblokiran-media-islam-bentuk. html)
" harusnya pemerintah belajar dari kasus - kasus sebelumnya. pemblokiran media itu kontraproduktif terhadap hak masyarakat negeri buat berkomentar ataupun mengantarkan gagasan, " katanya dikala dihubungi voa - islam. com, jakarta, senin (2/1/2017).
terlebih, lanjut harits, rezim hari ini mengaku mengadopsi demokrasi. sepatutnya secara tidak berubah - ubah membagikan ruang terbuka tumbuhnya kontrol sipil lewat bermacam saluran media yang terdapat.
" cuma rezim fasis yang alergi dengan kritik. bila wajib memblokir hingga warga butuh uraian yang terukur obyektif dan juga dapat dipertanggungjawabkan secara komprehensif, " tegas harits, direktur community islamic ideological analyst (ciia) itu.
untuk harits, rezim dikala ini silahkan aja keluarkan blue print - nya terpaut model media yang dikehendaki berkembang. setelah itu supaya golongan terpaut yang hendak menghitung dan juga menakar secara obyektif.
" lalu, bila menciptakan standart ataupun parameternya. hingga rezim dapat aja menyaring ataupun melaksanakan aksi yang relevan, " ucapnya.
sedangkan, kata harits, pemblokiran dikala ini kesannya politis dengan argumentasi yang prematur.
" pemblokiran, malah menampilkan kekalahan intelektual rezim dalam mengalami media alternatif yang kritis dan juga sanggup membagikan penyeimbang terhadap media mainstream yang terdapat, " pungkasnya. [beritaislam24h. net / vic]
(sumber: http:// www. beritaislam24h. net/2017/01/ciia-pemblokiran-media-islam-bentuk. html)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar