"IMAN", Ketika Musisi Lain Diam, AHMAD DHANI Lantang Bersuara Sendirian

Aku sempat menuliskan tentang ahmad dhani musisi yang pandai menempatkan diri supaya senantiasa namanya dibicarakan. kali ini ia berposisi di tempat yang benar. selagi para musisi kritis, ataupun terlebih lagi para seniman lain mulia letih menyuarakan suara arus dasar, dhani sendirian bersuara lantang.

lagu terbarunya, " iman " , terlihat sekali kegeraman ahmad dhani pada ketidak adilan yang amat telanjang. makanya ia tidak segan - segan memakai diksi kemarahan itu diramu dengan antusias jihad. dapat jadi ini bukan lagu yang sejuk. ini lagu penyemangat.

aku tidak ketahui mengapa diberi judul " iman ". barangkali bahwa diberi judul “jihad” ataupun " amar ma’rauf nahi munkar " membikin lagu ini berbahaya kena blokir. banyak yang alergi dengan kata itu. senantiasa aja dihubungkan dengan terorisme. sementara itu isme jihad jauh sekali dari terorisme. hanya karna para teroris gemar memakai kata " jihad " membikin banyak orang parno.

" apabila kebatilan merajalela
apabila kebenaran susah ditegakkan
kita cuma memandang dan juga terus membiarkan
tentu saatnya balasan hendak datang "

kata “merajalela” membuktikan kita berposisi dalam belantara ketidak adilan sampai susah membedakan antara keadilan dan juga ketidak adilan. orang yan nampaknya membela negeri dengan bangga menepuk dada bagaikan amat nkri sembari menunjuk dengan penuh kemarahan kerabat sebangsa yang lain bagaikan anti nkri. heroik nampaknya.

tetapi kala terdapat serombongan orang menghunus senjata tajam ke arah anak bangsa yang mau menginjakkan kakinya di tanah negeri kesatuan ini, mengharamkan anak bangsa yang hendak mendatangi saudaranya di tanah salah satu wilayah yang terikat oleh persatuan negeri, mereka malah turut tepuk tangan.

perilaku 2 wajah itu terencana dipertontonkan dengan bangga. dan juga masih menyangka pribadinya bagaikan pembela nkri. arti kesatuannya di mana bahwa masih memilah cuma golongannya aja yang boleh menginjakkan kaki di bumi kesatuan ini?

perilaku standar ganda itu bagaikan gambaran perilaku yang hingga hari dikira bagaikan kebenaran. dan juga itu berlaku di seluruh bidang. terdapat, merasa, tetapi susah dikenali karna berkamuflase dengan pakaian keadilan.

" dan juga kitalah
khalifah
khalifah kebangkitan
dan juga wajib memiliki nyali menjunjung kebenaran
hukum tumpul ke atas cuma tajam ke bawah
bismillahi tawakal hingga saatnya mati
tidak terdapat satu kekuatan
tidak hanya kekokohan dari allah
dan juga tidak terdapat energi dan juga upaya tidak hanya pertolongan allah "

[tiap - tiap umat memiliki ajal. apabila telah tiba ajal mereka, hingga mereka tidak mampu mengundurkannya benda sesaatpun dan juga tidak (pula) mendahulukannya. (qs yunus ayat 49) ]

ayat ini bukan bicara soal ajal perorangan, tetapi ajal komunitas. jadi ajal dapat dimaknai keruntuhan. keruntuhan satu komunitas ataupun kalangan warga. orde lama ditumbangkan ole orde baru. orde baru ditumbangkan oleh orde reformasi. entah apa selanjutnya. tentu aja seluruh atas kehendak allah.

" kita wajib berani
berani karna benar
dan juga wajib memiliki nyali
nyali buat mati
matinya orang - orang
yang senantiasa berjalan
di atas jalur allah kekal selamanya
tidak terdapat satu kekuatan
tidak hanya kekokohan dari allah
dan juga tidak terdapat energi dan juga upaya tidak hanya pertolongan allah "

buat menggapai pergantian nasib, merubah ketidak adilan, warga wajib memiliki keberanian buat merubah pribadinya seorang diri. selainnya serahkan pada kekokohan allah.

" firaun dan juga raja namrud akhirnyapun mampus
goliat si raksasa kesimpulannya binasa
tanamkan dalam jiwa allah berbarengan kita
dan juga ucapkanlah takbir allahu akbar
tidak terdapat satu kekokohan tidak hanya kekokohan dari allah
dan juga tidak terdapat energi dan juga upaya tidak hanya pertolongan allah "

pemilihan kata “mampus” buat fir’aun dan juga raja namrud tentu aja sudah dipikirkan matang oleh ahmad dhani. buat sang raja luar biasa zalim yang belum terdapat tandingannya di dunia ini, dhani bukan cuma mengabarkan kematian ataupun keruntuhan kekokohan kerajaan fir’aun, tetapi sekalian bagaikan wujud hinaan sebagaimana tuhan menghancurkan kerajaan fir’aun dengan kehinaan.

buat goliat (jalut) dhani memilah kata " binasa ". sebagaimana kita tahu, pertarungan antara jalut dan juga daud muda merupakan duel yang tidak balance tetapi cukup fair.

dhani menutup lagunya dengan teriakan antusias " allahu akbar " (allah maha besar) , tanpa wajib menyombongkan diri karna gimana juga seluruh kekokohan merupakan kepunyaan allah.

dan juga perihal itu cuma dapat dicoba oleh orang yang memiliki iman. barangkali karna itu dani berikan judul " iman ".

15 - 01 - 2017

[by balya nur]








(sumber: http:// www. portal- islam. id/2017/01/iman-ketika-musisi-lain-diam-ahmad. html )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ads
Diberdayakan oleh Blogger.